Cara Merawat dan Ternak Burung Perkutut - Burung yang satu ini mempunyai keistimewaan tersndiri bunyinya
manggung hampir sama dengan burung puter dan burung derkuku. burung
perkutut banyak digemari oleh beberapa penghobi burung. bagaimana cara
merawat burung perkutut dan bagaimana beternak burung perkutut. nah..., beternak burung perkutut
sama halnya seperti beternak burung-burung yang lain, dimana dalam
proses beternak membutuhkan kepiawaian dalam menentukan indukan yang
baik dan berkualitas.
Burung perkutut yang memiliki kualitas suara
dan berirama yang merdu menjadi tujuan semuang penangkar burung, oleh
sebab itu para penangkar haru mengetahui terlebih dahulu ciri-ciri calon
induk yang baik dan bagus.
==>>CARA MERAWAT DAN TERNAK BURUNG PERKUTUT==>>
==>>Kandang penangkaran burung perkutut==>>
Kandang penangkaran dapat
dibuat oleh siapa saja, karena bentuk dan ukurannya sangat sederhana.
Yang penting burung dikandang dapat terbang dan mengepakan sayap
secukupnya. Berbagai model dan desain kandang banyak dikembangkan oleh
para peternak. Dari kandang ukuran ideal hingga kandang yang seadanya
memanfaatkan sangkar ranji yang berbentuk persegi .
Kandang
penangkaran, hal yang perlu diperhatikan dan penting adalah posisi
penempatan kandang. Jangan sampai kandang ditempatkan pada ruang yang
tertutup yang tidak terkena sinar matahari langsung. Usahakan penempatan
kandang di tempat terbuka atau beberapa jam kandang mendapat sinar
matahari langsung, khususnya sinar pagi hari dn jika memungkinkan
kandang menghadap ke timur.
Struktur penempatan kandang bisa
dilakukan secara berkelompok berhadap-hadapan menjadi satu atap . Bagian
tengahnya dapat digunakan sebagai pintu utama. Kondisi ini lebih aman,
selama kita dalam kandang karena pintu utama tertutup.
Ukuran kandang ideal|
Ukuran
kandang mestinya tidak baku tergantung dari lahan yang dimiliki oleh
peternak, namun alangkah baiknya apabila akan menentukan keberhasilan
ternaknya.
Ukuran kandang ideal bagi penangkaran perkutut ialah
tinggi 180 cm, panjang 125 cm – 150 cm atau makin panjang, dan lebar 60
cm – 90 cm. apabila lahan yang tersedia tidak mencukupi untuk membuat
kandang ukuran ideal, dapat juga diperkecil ( T. 150 x P. 100 x L. 50 )
cm. Lantai dapat digunakan pasir, pasir yang bagus adalah pasir pantai
yang putih atau pasr yang bercampur dengan batu bata merah yang sudah
ditumbuk. Lntai dari semen pun tidak menjadi masalah. Pasir digunakan
untuk menjaga kelembapan dan untuk kipu serta asinan burung.
Atap
dapat digunakan genting, asbes gelombang, kayu, atau fiber namun yang
tidak tembus cahaya. Atap jangan sekali-kali menggunakan seng karena
seng dapat menyebabkan suhu kandang menjadi panas sehingga dapat
mengakibatkan telur kopyor.
==>>Kontruksi kandang
Kontruksi
kandang dapat digunakan kayu, bambu, besi, ataupun aluminium, yang
penting kontruksi kandang kuat dan kokoh sehingga dapat menahan beban
atap atau yang lain sehingga tidak akan roboh.
==>>Sirkulasi udara
Dalam
penempatan kandang ternak juga harus diperhatikan sirkulasi udaranya,
karena burung perkutut termasuk hewan yang menyukai angin sepoi-sepoi.
Angin jangan terlalu kencang, apalagi basah. Hal ini dapat menyebabkan
tubuh perkutut rentan dan mudah sakit, apalagi bayi piyikan.
Apabila
sirkulasi udara tidak baik, pada siang hari suhunya menjadi panas,
mengakibatkan suhu dalam kandang akan meningkat, perkutut enggan
bertelur dan apabila sudah ada, telurnya akan kopyor. Oleh karena itu,
untuk membuat kandang penangkaran, perlu dipikirkan bagaimana mengatur
sirkulasi udara.
==>>Memilih indukan==>>
Dalam beternak perkutut
tentunya akan selalu menghadapi berbagai masalah. Untuk itu,
dipersiapkan mental bagi peternaknya dahulu. Selain mental, dituntut
juga lebih sabar dan teliti dalam memilih calon indukan.
==>>Memilih induk burung perkutut yang baik==>>
- Ciri – Ciri indukan yang baik secara umum, antara lain:
- Badan bongkok dan agak panjang
- Kepala agak besar dan berkesan gagah
- Batok kepala berparit dalam dan panjang
- Paruh lurus, bagian bawah tebal
- Lubang hidung sempit dan lurus
- Mata agak lebar dan tajam
- Warna bulu cerah dan tegas
Ciri fisik burung perkutut yang baik
a. Induk jantan
Dalam menentukan induk jantan, para peternak umumnua memperhatikan
fisik, irama suaranya, dan genetisnya. Berikut ini beberapa pedoman
sederhana untuk memilih induk jantan dilihat dari segi fisik dan irama
suaranya.
1. Fisik
Ciri fisik yang perlu di amati yaitu:
A} Sruktur tulang dada.
Semakin lebar tulang dada, kemampuan bernapas semakin baik sehingga suaranya akan lebih panjang.
B} Struktur kantung suara
Semakin besar kantung suara, semakin baik irama suaranya.
C} Struktur tubuh
Tubuh yang kokoh dan gagah saat bertengger semakin rajin frekuensi suaranya.
D} Bulu
Bulu yang halus dan mengkilat pada dada, semakin halus dan bening
suaranya, jika bulu dada halus, tetapi suram suara halus namun serak.
2. Irama suara
Patokan untuk menentukan kualitas suara perkutut secara tradisional, yaitu:
a} Irama suara depan
b} Irama suara tengah
c} Irama suara ujung
d} Induk betina
Beberapa patokan untuk memilih induk betina, antara lain:
1} Postur tubuh harus tegap
2} Struktur tulang dada harus lebar, dan
3} Irama suara disesuaikan dengan suara induk jantan.
Berikut ini beberapa tehnik penjodohan calon induk perkutut:
==>>Bulu sayap direkat
Sifat perkutut jantan lebih agresif dibanding perkutut betina, bahkan
ada yang lebih ganas. Umumnya, saat dijodohkan, perkutut jantan selalu
mengejar dan mematuki perkutut betina, dan apabila ini dibiarkan, akan
mengakibatkan cedera pada perkutut pasangannya. Untuk menanggulangi hal
itu, diupayakan bulu sayap induk jantan kurang lebih 4-5 helai, baik
kiri maupun kanan direkat, dengan isolasi atau lebih ekstrem lagi bulu
sayap diserit. Hal ini untuk mengurangi daya serang perkutut jantan
terhadap perkutut betina dan mengalihkan perhatian.
==>>Mengurung sangkar dalam kandang
Perkutut dimasukkan dalam kandang perjodohan, namun salah satu induk di
tempatkan dalam sangkar, kemudian sangkar dimasukkan kedalam kandang
perjodohan. Sebaiknya, induk betina yang berada dalam sangkar. Apabila
psangan induk mulai akrab, perkutut yang ada di sangkar dilepas ke
kandang perjodohan.
==>>Mendekatkan sangkar
Induk perkutut sebelum dilepaskan dalam kandang penangkaran dipertemukan
terlebih dahulu dengan cara mendekatkan kedua induk yang berbeda
sangkar. Apabila kedua induk sudah muncul tanda-tanda akrab, segera
masukkan ke kandang penangkaran. Cepat lambatnya cara ini tergantung
dari sifat kedua induk perkutut.
==>>Satu jantan banyak betina
Cara ini digunakan bagi induk jantan yang memiliki sifat agresif dan
ganas. Caranya, satu ekor perkutut jantan dilapaskan pada kandang
perjodohan yang telah berisi banyak perkutut betina. Dengan harapan,
perkutut jantan dapat memilih pasangannya sesuai dengan selera.apabila
perkutut jantan sudah menmukan jodohnya, pasangan induk diambil dan
dimasukan kedalam kandang penangkaran.
==>>Makanan Perkutut==>>
==>> Pemberian Makanan
Pakan perkutut berupa biji-bijian, yang terdiri dari campuran jewawut,
ketam hitam, milet, beras merah, gabah merah, canary seed, dan godem.
Campuran makanan diusahakan sesuia dengan kegemaran burung., Makanan
burung yang baik, keadaannya masih baru dan segar, tidak berbau. Makanan
yang sudah lama, jangan sekali kali disodorkan karena dapat menyebabkan
gangguan kesehatan burung. Biji- bijian bahan makanan harus dipilih
yang berisi, mentes, dan jangan sampai keropos, bebas penyakit, dan
bersih.
Pemberian pakan pada burung disesuaikan dengan kebutuhan, hal ini untuk
menjaga kondisi tubuh burung. Burung yang diternakan dengan burung
untuk lomba pemberian pakannya berbeda. Konsumsi pakan burung kurang
lebih 10 % dari berat badan. Namun, agar tidak kehabisan pakan,
sebaiknya diberi pakan yang lebih banyak sebagai cadangan. Begitu juga
pemberian minum jangan sampai kehabisan, air minum harus selalu bersih,
baru, dan segar.
Pada kandang ternak, sebaiknya diberi pasir, batu-batuan, atau pecahan
batu bata merah. Pemberian ini dimaksud agar burung dapat makan
batu-batuan/pasir sebagai asinan dan sebagai alat bantu mencerna makanan
dan merupakan sumber mineral.
Semoga Bermanfaat