Cara Menanam Strawberry/Stroberi Organik Di Halaman Rumah -
siapa yang tidak suka? Tanaman yang buahnya merah merona dan berasa
manis-manis asam itu disukai banyak orang, terutama anak-anak.
Stroberi atau tepatnya strobari kebun (juga dikenal dengan nama arbei, dari bahasa Belanda aardbei) adalah sebuah varietas stroberi yang paling banyak dikenal di dunia. Seperti spesies lain dalam genus Fragaria (stroberi), buah ini berada dalam keluarga Rosaceae. Secara umum buah ini bukanlah buah, melainkan buah palsu, artinya daging buahnya tidak berasal dari ovari tanaman (arhenium) tetapi dari buah bagian bawah hypanthium yang berbentuk mangkok tempat ovari tanaman itu berada.
Buah
stroberi berwarna hijau keputihan ketika sedang berkembang, dan pada
kebanyakan spesies akan berbuah menjadi merah ketika masak. Namanya berasal dari bahasa Inggris kuno Streawberige yang merupakan gabungan dari streaw atau "straw" dan berige atau "berry". Alasan pemberian nama ini masih tidak jelas. Beberapa spesies Lepidoptera mengambil sumber makanannya dari tumbuhan stroberi, menjadikan spesies ini hama utama tanaman stroberi.
Kali ini saya akan memposting sebuah informasi tentang bagaimana
menanam stroberi di halaman rumah sendiri secara organik dengan teknik
yang sederhana.
Alat dan bahan :
- Polybag
- Sendok
- Gunting
- Handscoon / sarung tangan (jika diperlukan)
- Koran
- Pupuk organik
- Tanaman stroberi
Langkah kerja :
- Siapkan alat dan bahan.
- Letakkan lembaran koran sebagai alas.
- Tanaman sroberi yang telah kita beli dari penjual tanaman hias
itu lalu kita lepaskan dari polybag / tempanya ke atas lembaran koran.
- Setalah melepaskan tanaman stroberi dari polybag / tempatnya yang
menepel, kemudian kita pisahkan tanah / sekam padinya dari tanaman
stroberi tersebut.
- Tanah / sekam padi yang telah terpisah itu lalu kita campurkan
dengan pupuk organik. Disini saya untuk menanam tanaman stroberi tidak
menggunakan tanah, melainkan langsung ditanam dengan sekam padi yang di
campur pupuk organik.
- Masukkan tanah / pupuk organik kedalam polybag yang telah
dilubagi bagian bawah dan sekitarnya, kemudian tanamkan tanaman
stroberi.
- Setelah kita masukkan tanaman stroberi itu kedalam beberapa
polybag, lalu kita siram dengan air secukupnya, jangan terlalu banyak
karena dapat mengundang jamur yang akan menyebabkan tanaman membusuk.
- Simpan tanaman-tanaman stroberi itu di tempat yang tidak terkena matahari langsung sepanjang hari.
Umumnya stroberi muda mulai berbunga sekitar umur 1,5 - 2 bulan.
Saran para ahli budidaya stroberi, tanaman stroberi sebaiknya jangan
dulu dibiarkan berbuah sampai tanaman dewasa betul atau mencapai umur
minimal 4 bulan setelah tanam. Jadi bunga-bunga pertama dan yang muncul
sebelum usia tersebut sebaiknya dibuang. Tujuannya agar tanaman tidak
kekurangan energi dan lebih matang atau lebih siap dalam berproduksi
nanti. Biarkan dulu tanaman itu membangun struktur atau jaringan yang
prima, terutama perakarannya.
Salur (stolon) atau tunas yang menjalar panjang (bakal anak),
pun akan terdorong bermunculan dengan pesat. Jika dibiarkan, tentu akan
banyak sekali jumlahnya dan mengganggu pertumbuhan tanaman. Oleh karena
itu, kita perlu memangkasnya / mengguntingnya secara rutin. Tetapi, jika
tujuan kita bukan untuk membibitkan ataumemperbanyak tanaman, maka
salur-salur bakal anak ini harus kita buang. Tujuannya agar tanaman
stroberi fokus pada pertumbuhan dirinya sendiri, sehingga menghasilkan
tangkai-tangkai yang tebal dan prima, daun lebat, dan siap menyongsong
kedewasaan atau masa berbunga. Ketika tiba masa berbunga dan berbuah,
pemangkasan salur-salur pun membantu mendorong terbentuknya buah yang
lebih berkualitas, ukurannya besar-besar dan rasa lebih baik.
Selain salur, daun-daun yang kerdil, berpenyakit, kering atau rusak
perlu dibuang. Tanaman stroberi yang terlalu rimbun juga harus di
pangkas sebagian daunnya. Selain mengoptimalkan pertumbuhan dan
meningkatkan kualitas dan kuantitas buah, pemangkasan juga membantu
menekan serangan penyakit.
Ada banyak faktor yang mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan daun
tanaman, dan semua faktor ini memberikan andil pada pertumbuhan tanaman
secara keseluruhan, terutama pada daun, diantaranya adalah :
- Intensitas sinar matahari yang diterima tanaman
- Kualitas klorofil di dalam daun
- Konsentrasi unsur hara tertentu (seperti kalium)
- Rangsangan hormon dan vitamin
- Peran dari mikroorganisme di dalam tanah (seperti jamur, bakteri, dan mikroba lainnya)